Pelatihan Penggunaan APAR untuk Staf Bagian Umum
Dalam suatu gedung perkantoran tentu nya diperlukan kelengkapan pendukung untuk mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan salah satunya yaitu alat pemadam kebakaran. Alat pemadam kebakaran merupakan komponen pendukung utama dalam suatu gedung perkantoran. Karena seringkali terjadi malfungsi perangkat atau konsleting listrik yang bisa menyebabkan kebakaran maka dari itu diwajibkan terdapat instalasi pemadam kebakaran di dalam suatu gedung perkantoran. Perangkat pemadam kebakaran sendiri yang terdapat dalam suatu gedung juga dibagi menjadi 2, alat pemadam berat atau yang memakai hydrant dan alat pemadam api ringan atau alat pemadam yang menggunakan tabung yang berisi serbuk Dry Chemical Powder (DCP). Dalam Alat Pemadam Api RIngan (APAR) juga terdapat berbagai ukuran mulai dari tabung berukuran 3 kg sampai dengan yang berukuran 25 kg.
Bertempat di ruang rapat Panji Pulangjiwo Kepanjen, pada hari sabtu 31 Oktober 2020 dilaksanakan pelatihan penggunaan APAR bagi staf Bagian umum Setda Kabupaten Malang. Dengan dihadiri oleh seluruh staf lapangan yang bertugas di gedung, rumah dinas dan taman yang berjumlah +- 60 orang. Kegiatan dibuka oleh Bpk Wahyu Widodo selaku Kepala Sub Bagian Pemeliharaan yang mewakili Kepala Bagian Umum karena berhalangan hadir. Sedangkan penyampaian materi penggunaan APAR disampaikan oleh Bpk. Gholi dari PMK Kabupaten Malang. Dalam sambutannya, Bpk. Wahyu Widodo menekankan pentingnya pelatihan ini karena seluruh hadirin inilah yang bersinggungan langsung dengan titik api jikalau terjadi insiden kebakaran di kantor, maka dari itu kita perlu pelatihan penanganan awal kebakaran untuk mencegah titik api semakin membesar dan menyebar.
Materi diawali dengan pengenalan jenis-jenis APAR yang terdapat di pasaran beserta kegunaannya. Selain itu, disampaikan pula satu persatu tahapan penanganan awal bencana kebakaran dengan menggunakan APAR.Pemateri menekankan kepada para peserta untuk tidak gegabah dan panik dalam menangani bencana kebakaran. Karena ketika kita bertindak panik dan gegabah maka kita tidak bsa berfikir jernih tindakan mana dulu yang akan diambil untuk mengatasi kebakaran tersebut. Dalam pelatihan ini peserta juga berkesempatan untuk praktek langsung pemadaman api dengan menggunakan karung goni basah dan juga menggunakan tabung APAR yang berukuran 3 kg. Diharapkan setelah adanya pelatihan ini, setiap staf lapangan yang bertugas tahu dan cakap bagaimana cara mengatasi kebakaran dengan menggunakan APAR maupun dengan menggunakan perlengkapan yag ada. (dims/bagum)